10 Oktober 2024
Teks foto: Upacara peringatan itu berlangsung di Monumen Tugu Tinombala, Dusun Petiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso pada Rabu (21/8/2024), dipimpin langsung oleh Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Dody Triwinarto, S.I.P., M.Han. (Ist)

Poso (WartaDhana.Com): Momentum istimewa peringatan HUT ke-63 Korem 132/Tadulako kali ini tidak hanya dirayakan dengan suka cita, tetapi juga diwarnai dengan penghormatan yang mendalam terhadap perjalanan panjang serta dedikasi para prajurit Petarung Korem 132/Tadulako.

Teks foto: Upacara peringatan itu berlangsung di Monumen Tugu Tinombala, Dusun Petiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso pada Rabu (21/8/2024), dipimpin langsung oleh Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Dody Triwinarto, S.I.P., M.Han. (Ist)

Upacara peringatan itu berlangsung di Monumen Tugu Tinombala, Dusun Petiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso pada Rabu (21/8/2024), dipimpin langsung oleh Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Dody Triwinarto, S.I.P., M.Han.

Perayaan tersebut disertai dengan momen hening untuk mengenang gugurnya 13 prajurit terbaik TNI yang gugur dalam peristiwa jatuhnya helikopter milik TNI AD pada 2016 silam.

Peristiwa tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, institusi TNI, maupun Negara, namun juga meninggalkan kebanggaan dan penghormatan yang mendalam.

Para prajurit yang gugur tersebut menunjukkan pengabdian yang tiada tara dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman radikalisme dan terorisme.

Danrem dalam sambutannya menekankan bahwa meskipun rasa duka masih menyelimuti, penghormatan terhadap pengorbanan para prajurit harus menjadi bagian penting dari sejarah perjuangan TNI-POLRI.

“Apa yang telah terjadi adalah bagian dari sejarah perjuangan kita dalam menjaga kedaulatan NKRI. 13 prajurit terbaik ini gugur dalam tugas mulia dan kami harus terus mengenang serta mendoakan perjuangan mereka,” ujar abituren Akmil 1996 ini, Brigjen TNI Dody Triwinarto.

Lebih lanjut, Danrem juga menegaskan pentingnya Monumen Tugu Tinombala sebagai lokasi perayaan tradisi HUT Korem 132/Tadulako setiap tahunnya. Ia menyebut monumen ini menjadi simbol penghormatan tahunan bagi 13 pahlawan yang telah mengorbankan nyawa mereka demi keselamatan bangsa dan negara.

“Nilai-nilai sejarah inilah yang perlu kita kenang dan teladani. Kita harus menyadari bahwa pengorbanan mereka adalah pengorbanan terbesar yang menunjukkan betapa beratnya tugas menjaga kedaulatan negara,” tegas sang Jenderal Petarung, Brigjen TNI Dody Triwinarto.

Teks foto: Danrem 132/TL menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu, veteran, dan warakawuri (Ist)

“Jadilah Prajurit Petarung Tadulako yang bermanfaat untuk masyarakat,”pesan Danrem kepada para prajurit petarungnya.

Adapun 13 prajurit TNI meninggal dunia dalam tugas pada 20 Maret 2016, setelah helikopter Bell 412 milik TNI AD yang ditumpangi dalam perjalanan menuju Poso dari Watutau, Lore Peore, tersambar petir di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Mereka tengah melaksanakan operasi bantuan kepada Polri yang sedang memberantas kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Teks Foto: Danrem 032/TL menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu, veteran, dan warakawuri. (Ist)

Selain upacara peringatan, dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu, veteran, dan warakawuri. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Korem 132/Tadulako dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan menghargai jasa-jasa para pahlawan. (Winda /Penrem_132).