11 Desember 2024

Deliserdang (Wartadhana): Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meninjau langsung lokasi banjir bandang di Bendungan Lau Simeme, Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deliserdang, Rabu (15/4). Gubsu meminta agar sistem keselamatan di bendungan ini lebih ditingkatkan lagi, mengingat saat ini Sumut memasuki musim penghujan.

Banjir bandang terjadi di kawasan bantaran Sungai Sibiru-biru, Selasa (14/4). Banjir bandang ini menghanyutkan tiga orang, satu di antaranya selamat, satu meninggal dunia dan satu orang belum ditemukan. Korban yang selamat adalah Riki Renaldo Sembiring dan sedang dalam perawatan di RSU Sembiring Delitua, Deliserdang. Sedangkan yang meninggal dunia Mesias Tarigan Silangit dan yang masih dalam pencarian Roy Saputra Bangun.

“Kita turut berduka sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Semoga keluarga korban diberikan kelapangan hati. Saya sudah meminta kepada Kepala BWS Sumatera II Roy Pardede dan pihak kontraktor Bendungan Lau Simeme agar sistem keamanan Sungai Sibiru-biru ditingkatkan lagi, karena sekarang kita memasuki musim penghujan. Jadi kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Edy Rahmayadi.

Edy juga mengatakan pencarian korban yang belum ditemukan akan terus dilakukan oleh tim SAR, Basarnas, Polda Sumut dan TNI. “Untuk korban yang belum ditemukan Tim SAR, Polda Sumut, TNI bahkan masyarakat juga terus melakukan pencarian. Mari kita doakan bersama-sama agar cepat ditemukan,” tambahnya.

Usai meninjau lokasi banjir bandang di Bendungan Lau Simeme, Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumut Alfi Syahriza dan Kepala BWS Sumatera II Roy Pardede langsung menuju RSU Sembiring untuk menjenguk korban selamat, Riki Renaldo Sembiring. Selain menanyakan kronologi kejadian, Edy juga memberikan santunan dan semangat kepada korban selamat tersebut.

Berdasarkan salah satu saksi mata banjir bandang ini, Join Sembiring, air yang datang dari arah hulu bendungan begitu deras dan membawa material seperti batu dan kayu. “Tinggi airnya kira-kira 3 meter lebih tinggi dari yang normal serta ada kayu dan batu. Air di sini makin kencang karena di bagian hulu sungai ini lebih sempit dari yang di sini (Bendungan Lau Simeme),” kata Join.

Hingga berita ini diturunkan pencarian korban yang belum ditemukan masih terus dilakukan tim gabungan. Tim gabungan menyisir aliran sungai Sibirubiru dari hulu ke hilir menggunakan perahu karet. (Winda)