Padang Sidempuan (WartaDhana.com): Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan lima Perguruan Tinggi (PT). Melalui kerja sama ini diharapkan lima PT tersebut dapat memberi masukan pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, antara lain melalui hasil penelitian untuk mempercepat pembangunan daerah.
Lima PT tersebut yakni, Universitas Muhammadiyah Padangsidimpuan, Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan, Institut Pendidikan Tapsel, Institut Teknologi Sains Padanglawas Utara (Paluta), dan Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan.
“Saya berharap kerja sama ini tidak ada unsur politik, hanya membantu pemerintah dalam upaya pembangunan dari hasil penelitian pihak univeristas. Pada mahasiswa saya juga haramkan ikut dalam politik, tugas anda saat ini hanya belajar dan menuntut ilmu dengan sebaik-baiknya,” ucap Edy Rahmayadi di Aula Univeristas Muhammadiyah Padangsidimpuan, Jalan Sutan Moh Arief Nomor 32 Batang Ayumi Julu, Padangsidimpuan, Sabtu (15/10).
Hadir di antaranya, Bupati Paluta Andar Amin Harahap, Bupati Tapsel Dolly P Pasaribu, Forkopimda, OPD Sumut diantaranya, Kadis Perternakan Sumut Azhar Harahap didampingi Sekretaris Peternakan Sumut, Kaban BP2RD Pemprov Sumut Fadli Dalimunthe, Kepala BPSDM Sumut Alwi Hasibuan, KUPT Padang Sidempuan Dinas Kehutanan, KUPT Tapsel Dinas Kehutanan dan lainnya serta para Rektor serta ratusan mahasiswa dari lima PT yang melaksanakan MoU tersebut.
Menurut Edy Rahmayadi, tujuan dari kerja sama ini juga untuk memupuk wawasan nusantara para sivitas akademika, terutama para mahasiswa untuk lebih memahami wawasan nusantara. Dengan pemahaman wawasan nusantara, kecintaan terhadap negeri akan lebih tertanam di jiwa mahasiswa, sehinggga upaya untuk merusak bangsa ini akan dapat diatasi.
Disampaikan juga, masalah utama yang ada di kawasan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), yang perlu menjadi perhatian bersama antara lain, stunting. “Dari 100 anak yang lahir, 40 di antaranya stunting. Kemudian adalah permasalahan tambang emas yang saat ini terus merebak di Tabagsel. Yang perlu menjadi perhatian bahwa daerah yang ada tambang tidak menjamin kemakmuran masyarakatnya,” katanya.
Bahkan, menurut Edy Rahmayadi, yang terjadi adalah banyaknya kerusakan alam dan berdampak buruk pada kesehatan penduduk, akibat dari penggunaan bahan kimia dari tambang tersebut. “Oleh karenanya dengan kerja sama dengan seluruh kampus di Tabagsel, diharapkan permasalahan ini nantinya akan terselesaikan,” katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Padangsidimpuan Muhammad Darwis menyambut baik dengan kerja sama ini. Nantinya diharapkan hasil dari penelitian kampus akan memberikan kontribusi untuk pembangunan Sumut.
“Kami sudah lama menginginkan untuk bekerja sama dengan Pemprov Sumut. Dengan kegiatan ini kita harapkan dapat memberikan manfaat untuk pembangunan Sumut kedepan,” katanya. (Winda)