7 Oktober 2024
Teks foto: Perenang Sumut Satriani Agustin Siahaan didampingi pelatih Yusri Effi dan panitia Kejurnas. (Wartadhana.com/ost)

Medan (WartaDhana.com): Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sumatera Utara memuji pencapaian kontingen atletnya saat mengikuti Kejurnas Akuatik di Jakarta pada akhir Juli 2022, meski hanya dengan raihan medali satu perak dan dua perunggu.

“Raihan medali di Kejurnas Akuatik 2022 merupakan debut awal yang baik bagi PRSI Sumut untuk terus berbenah, terutama dalam rangka persiapan menghadapi PON 2024,” kata Sekretaris Pengprov PRSI Sumut Wildan Diapari Hasibuan kepada pers, di Medan, Senin (1/8).

Disebutkannya, kontingen atlet Sumut pada event bertajuk Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2022 meraih satu medali perunggu renang pada nomor 1.500 meter gaya bebas melalui Evi Vania Satriani Agustin Siahaan.

Sedangkan, 1 medali perak dan 1 perunggu diraih oleh Angel Thresia Purba dari nomor loncat indah putri.

Raihan tiga medali tersebut, menurut dia, merupakan awal yabg baik dan awal dari kebangkitan PRSI Sumut di bawah kepemimpinan Muchrid Nasution.

Mengenai kegagalan regu polo air Sumut di event itu, menurut dia, hal ini lebih disebabkan faktor persiapan latihan yang terbilang sangat singkat atau hanya sekitar satu bulan setelah pelaksanaan seleksi atlet.

Namun di tengah persiapan yang singkat, kata Wildan, regu polo air Sumut sudah mampu memperlihatkan kekompakan dan mental yang baik saat berhadapan dengan tim lawan yang di antaranya diperkuat sejumlah pemain eks SEA Games.

Wildan mengakui total medali yang diraih atlet renang Sumut itu masih jauh dari harapan, karenanya PRSI Sumut akan lebih mengoptimalkan pembenahan dari segi mental, fisik dan teknik.

Lebih lanjut pihaknya menegaskan tidak sependapat dengan pernyataan yang mendesak agar Ketua Umum PRSI Sumut Muchrid Nasution mundur dari jabatannya karena dianggap gagal memimpin induk organisasi cabang olahraga akuatik tersebut.

“Mengurus olahraga bukan berbicara tentang satu orang, tetapi banyak orang. Kami sangat menyesalkan pernyataan mantan atlet nasional polo air yang terkesan kurang ” fair” dalam hal mengkritisi kinerja Pengprov PRSI Sumut,” tuturnya.

Wildan menambahkan, para mantan atlet seharusnya menyampaikan kritik konstruktif dan memberi motivasi kepada para atlet junior, bilamana ingin melihat atlet renang Sumut kembali berjaya di kancah nasional dan internasional.

“Berhentilah membahas soal masa lalu, yang penting sekarang ini adalah bagaimana kita bisa ikut berkontribusi nyata agar prestasi Sumut di cabang renang bisa lebih baik di masa mendatang,” ujar Wildan. (Winda)