10 Desember 2024

 

Medan (WartaDhana.com): PT Dhirga Surya selama dua tahun terakhir fokus mengembangkan bisnis dan jasa di sektor industri hilir pangan padi menjadi beras dengan mendirikan gudang dan kilang padi di Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Menurut Direktur Utama PT Dirgantara Surya Isfan F Fachruddin, kepada pers di Medan, Senin (1/8), mengatakan, diversifikasi bisnis yang dilakukan salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) yang bernaung di bawah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup petani.

Kami ingin memutus rantai tengkulak dan berkomitmen untuk ikut berkontribusi meningkatkan taraf hidup petani dengan menjaga harga dasar gabah kering panen dengan harga dasar gabah yang stabil,” ujarnya.

Mantan anggota DPRD Sumut ini memaparkan awal diversifikasi usaha itu saat dibawa oleh Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah pada kegiatan food station yang kini sudah terbukti berubah menjadi suatu perusahaan pangan yang cukup kompetitif.

Beras food station yang dijual di pasar-pasar modern, kata Isfan bahkan sudah sampai di kota Medan.

Di awali dari food station, di tahun 2021 Dhirga Surya mendapat penyertaan modal awal dari Pemprov Sumut sejumlah Rp10 M, serta memanfaatkan resi gudang di Perbaungan yang selama ini terbengkalai.

Penyertaan modal kembali diperoleh senilai Rp5 M pada P-APBD tahun yang sama. Gudang terbengkalai tersebut kini menjadi sebuah sebuah bangunan dan kilang beras yang cukup modern

“Pihak food station juga berjanji ikut membantu pemasaran produk Dhirga Surya ke sentra-sentra pemasaran mereka yakni mulai Jambi sampai Aceh,” ucapnya.

Isfan memaparkan, pada tahap awal, perseroan yang semula bergerak di bidang pengelolaan hotel tersebut, akan menyasar pasar aparatur sipil negara (ASN). Pihaknya berencana menyediakan kebutuhan beras bagi 29.289 ASN di Sumut atau sekitar 900 ton melalui wadah koperasi.

“Inilah salah satu sumbangsih Dhirgasurya kepada ASN di Sumut ini,” katanya.

Sementara untuk cadangan gabah, pihaknya bekerjasama dengan Gapoktan dan kelompok tani yang selama ini mendapat bantuan pemerintah. Mereka juga menggandeng Bank Sumut dan semua proses itu kini sedang berjalan.

Kilang Padi ini nantinya akan menetapkan target menghasilkan kurang lebih 1000 ton beras per bulan, dengan bantuan energi listrik yang akan masuk awal September 2022,

Selama ini, kata Isfan pihaknya hanya memiliki back up energi listri melalui mesin genset dengan kapasitas out put beras 30 ton/ 8 jam atau 1 mesin hanya mampu memanggang 30 ton gabah selama 8 jam. .Sehingga akan menjadi masalah jika tiba-tiba mesin mati dan daya tahan genset terbatas.

Isfan menyatakan optimistis keberadaan kilang padi milik Dhirga Surya di Serdang Bedagai turut membawa solusi bagi petani dan pemerintah daerah di kabupaten yang memiliki lahan persawahan yang relatif luas tersebut.

Selama ini pemerintah kerap membantu bibit maupun pupuk kepada petani, tapi hasilnya tetap masuk juga ke tengkulak. Makanya kita yang ambil melalui kelompok-kelompok taninya. Kita bisa berikan warna yang baru di sektor pertanian ini,” ucapnya.

Diversifikasi usaha ini diharapkannya juga ikut mendorong minat orang-orang muda untuk kembali punya semangat bertani.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2014, PT Dhirga Surya bergerak di bidang usaha-usaha perhotelan dan kegiatan lainnya seperti sarana pelayanan kesehatan komersial, pendidikan dan pelatihan, biro perjalanan dan transportasi wisata, MICE.

Dalam rangka memacu pengembangan usaha di sektor industri hilir pangan, PT Dhirga Surya saat ini sedang memperjuangkan dana penyertaan modal sebesar Rp20 miliar.  (Winda)