7 Oktober 2024
Foto: Kepala Biro Perekonomian Sumut Naslindo Sirait bersama pimpinan enam BUMD Sumut saat memberi keterangan kepada wartawan, Kamis (20/1).

Medan ( WartaDhana.com) – Kalangan anggota DPRD Sumut bereaksi dan meragukan pernyataan Kepala Biro Perekonomian Naslindo Sirait yang mengklaim total aset dan keuangan enam BUMD Sumut meningkat signifikan.

“Pernyataan ini apa benar berdasarkan laporan pimpinan BUMD Pemprov Sumut?, terus terang kami ragu dengan akurasi informasi ini. Makanya DPRD Sumut akan panggil agar dijelaskan secara rinci dan akurat sehingga jangan terkesan ‘angin surga’ dan terjadi pembohongan publik,” kata anggota Komisi C DPRD Sumut Ebenejer Sitorus SE, menjawab pers, Kamis (20/1).

Dia mengusulkan agar komisinya segera menjadwalkan memanggil Kepala Biro Perekonomian Naslindo dan seluruh pimpinan BUMD Sumut guna mempertanggungjawabkan pernyataan tersebut agar dipaparkan secara rinci ke publik.

Sebab, kata politisi Hanura ini, pihaknya di legislatif mengetahui jika BUMD Pemprov Sumut, terus meminta suntikan modal APBD Sumut setiap tahun dengan berbagai keluhan dan masalah.

“Jika memang pihak BUMD Pemprov Sumut mengklaim peningkatan aset sebagai sebuah prestasi, jelas itu bukan sesuatu yang pantas dibanggakan karena dibeli dari hasil penyertaan modal,” ucapnya tertawa.

Begitu juga mengenai peningkatan keuangan dan kinerja pelayanan tentu perlu dikaji secara mendalam. “Ya diharap tidak lagi terus-terusan meminta penyertaan modal,” ujarnya.

Pada tahun anggaran 2021 lalu, Pemprov Sumut mengucurkan penyertaan modal senilai total Rp207 miliar. Di antaranya Rp80 miliar untuk PT Perkebunan PT Dirga Surya Rp10 miliar, PT Aneka Industri dan Jasa Rp5 miliar, PDAM Tirtanadi Rp11 miliar untuk PT Bank Sumut,Rp 100 miliar.

“Tahun 2020 ramai-ramai BUMD Pemprov Sumut mengaku merugi dan minta penyertaan modal, nah tiba-tiba sekarang mengumumkan aset dan keuangan meningkat. Darimana ceritanya tentu pernyataan itu perlu dikaji secara detail dan akurat,” ucapnya.

Selain itu pada pertemuan nanti Komisi C DPRD Sumut juga akan mempertanyakan penyertaan modal beberapa kali senilai Rp10 miliar kepada PT Dhirga Surya untuk pembelian penggilingan padi.

Komisi C sebut Eben Ezer juga mempertanyakan program penanaman cabe PT Perkebunan yang merupakan penugasan dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, termasuk sistim KSO (Kerja Sama Operasional) pembangunan hotel oleh PT Dhirga Surya.

Ia menilai BUMD yang saat ini menunjukkan sedikit peningkatan kinerja masih Bank Sumut. “Dari sisi pelayanan juga semakin membaik, apalagi telah menerapkan tehnologi digital,” ucapnya.

Sebelumnya Kepala Biro Perekonomian Sumut Naslindo Sirait mengklaim total aset enam BUMD Sumut per 31 Desember 2021 sebesar Rp40,04 triliun atau meningkat 13,17% bila dibandingkan 2020 sebesar Rp35,38 triliun. Pendapatan tahun 2021 sebesar Rp4,5 triliun atau meningkat 3,02% dibandingkan tahun 2020, yakni Rp4,3 triliun, dan peningkatan laba tahun 2021 sebesar Rp686,96 miliar atau meningkat 24,45% dari tahun 2020 sebesar Rp552 miliar.

Pertemuan dengan kalangan wartawan yang dihadiri kadis Kominfo Sumut Kaiman Turnip itu dihadiri Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi, Dirut PD AIJ , Perwakilan Bank Sumut, PT Dirga Surya, PT Pembangunan Prasarana Sumut dan PT Perkebunan Sumut.

Sirait memaparkan kinerja keuangan PT Perkebunan Sumut dari kondisi rugi tahun 2020 sebesar Rp13 miliar sudah dapat menghasilkan laba sebesar Rp1,9 miliar tahun 2021 atau meningkat 114,34%.

Kinerja keuangan PD Aneka Industri dan Jasa (AlJ) juga mengalami peningkatan yang signifikan dimana pada tahun 2020 masih rugi sebesar Rp995 juta, tahun 2021 sudah berhasil menghasilkan laba sebesar Rp185,59 juta atau meningkat 119%.

Peningkatan kinerja keuangan PT Pembangunan Prasarana Sumut juga terjadi pada tahun 2020, dimana laba perusahaan sebesar Rp3,8 miliar meningkat menjadi Rp5,7 miliar di tahun 2021 atau meningkat sebesar 37,51%. Kinerja keuangan PDAM Tirtanadi mengalami pertumbuhan laba yang signifikan dari Rp48,49 miliar tahun 2020 menjadi Rp66 miliar tahun 2021.

Kinerja keuangan PT Bank Sumut juga mengalami peningkatan dari laba sebesar Rp514,62 miliar tahun 2020 meningkat menjadi Rp614,13 miliar tahun 2021 atau mengalami peningkatan sebesar 19,34%.

“Kinerja keuangan PT Dhirga Surya Sumut masih mengalami kerugian, namun kerugiannya sudah berkurang. Dari rugi tahun 2020 sebesar Rp762 juta turun menjadi Rp572 juta atau mengalami pertumbuhan sebesar 25%.

“Ini masih dikatakan wajar mengingat proses bisnis PT Dhirga Surya Sumut masih tahap investasi untuk bisnis baru, sehingga belum menghasilkan pendapatan, ” ujarnya.( Winda )