Medan (Wartadhana): Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara Azhar Harahap mengatakan, Pemprov Sumut akan memberikan bantuan kepada para penambang liar ( tidak memiliki izin) yang ada di lokasi Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Demikian hal tersebut dikatakan Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut Azhar Harahap kepada Wartadhana.com, Senin (2/12) di Medan. Lebih lanjut lagi dijelaskan Azhar, bantuan tersebut sudah merupakan keperdulian Pemprov Sumut kepada para penambang ilegal.
“Bantuan tersebut bukanlah berupa uang. Melainkan bantuan berupa ternak dan komoditi. Dan, anggaranya akan dimasukkan pada APBD tahun 2020. Sekarang tim kita sedang didata ada berapa orang,” ujar Azhar.
Lebih lanjut dijelaskan Azhar, bantuan berupa komoditi yang cepat menghasilkan seperti ternak ayam, sapi, kambing, itik dan holtikultura. “Apalagi potensi di Kabupaten Madina sangat berpotensi untuk mengembangkan usaha lainnya, selain tambang,” tandas Azhar.
Dalam hal ini, kata Azhar, bagi masyarakat yang mengantungkan hidup di tambangan ini, tetapi dia tidak masuk dalam kelompok tani, itu yang perlu di masuk sebagai anggota kelompok tani tesebut, karena orang itunya yang di khususkan, agar mereka mau beralih dari tambang itu,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang pelaku tambang di Hutabargot inisial L mengatakan, kami penambang rakyat madina , meminta kepada bapak Gubernur Sumatera Utara C/q Bapak Bupati dan Ketua DPRD Mandailing Natal agar kawasan WPR (wilayah penambangan rakyat), di masukkan di RTRW Sumatera Utara dan seterusnya RTRW Madina (rencana Tata Ruang Wilayah).
Tentunya, seluruh aktivitas gelundung dan cara pengelohan bahan tambang lainnya dilokalisir disuatu tempat yang layak berdasarkan teknis dan kajian lingkungan. “Menurut kami, pemerintah dinilai tidak adil, jika sumber-sumber mata pencaharaian hidup rakyat hanya dapat di kelola oleh perusahaan-perusahaan, yang menurut kami secara kultural perusahan tersebut tidak memilki hubungan erat dengan tanah mandailing,” ujar L.
Untuk itu, mari kita nikmati hasil kekayan alam kita untuk memajukan bangsa, masyarakat hususnya daerah Mandailing Natal. Salam hormat kami kepada bapak Presiden Republik Indonesa agar sudi kiranya memperhatikan kami, harap para pelaku tambang. (Winda)