10 Desember 2024
Teks. Foto: Para pengisi acara Merdeka Rock Fest Kolaborasi 2033 yang menuntut pembayaran honor serta hadiah.

Medan (WartaDhana.Com): Pentas musik Merdeka Rock Fest Kolaborasi 2023 memperebutkan Piala Walikota Medan yang diselenggarakan di Lapangan Benteng pada 3 September 2023 lalu, ternyata menyisakan masalah.

Festival yang diikuti para musisi Kota Medan dengan bintang tamu grup rock kenamaan, Jamrud itu disebut menyisakan utang kepada pendukung acara, baik peserta, juri maupun vendor atau penyedia sarana.

Merasa upayanya untuk meminta hak kepada penyelenggara tak kunjung ada hasil, para pendukung acara itu pun ramai-ramai menyatakan sikap dan menyampaikan tuntutan.

Ketika mengadakan pertemuan di Kopi Kereta Api, Pasar 7 Tembung, Deli Serdang, Kamis (19/10/2023) malam, mereka membuat pernyataan yang ditandatangani sedikitnya 35 orang baik atas nama pribadi maupun grup band serta vendor.

Kepada wartawan, Ketua STM Satu Hati Amalia Nasution serta Ketua Rocker Community Said Ahmad mewakili para musisi mengatakan, mereka para pendukung acara itu merasa dirugikan oleh pihak penyelenggara yang telah melakukan wanprestasi.

“Hingga saat ini, masih banyak peserta serta vendor yang belum dibayar, ada sebagian yang baru dicicil oleh pihak EO (event organizer) yakni Jogal Production,” ungkap Amalia.

Setahu mereka, panitia baru melunasi pembayaran sewa lapangan serta bintang tamu grup band Jamrud.

“Sementara, EO terkesan tidak bertanggungjawab untuk menyelesaikan kewajiban kepada penyedia sound system, tenda, mobil rental, band juara festival, disc jockey, MC, serta para musisi yang terlibat berikut band pengisi acara,” papar Amalia.

Upaya sudah mereka lakukan untuk meminta panitia atau pihak EO tersebut untuk menyelesaikan kewanibannya.

Said Ahmad merinci, awalnya pihak EO berjanji melunasi pembayaran tiga usai acara, namun tidak ditepati.

Setelah itu perwakilan pengisi acara menjumpai langsung pihak EO di kantornya kawasan Medan Helvetia, namun jawabannya juga tidak memuaskan.

“Setelah itu ada pertemuan sekitar pada tangga 2 Oktober, tapi mereka hanya memberi janji lagi, yang sampai saat ini juga tidak ada reaksinya. Termasuk teman-teman ada yang masing-masing mempertanyakan, tapi juga tidak ada hasilnya,” papar Said.

Dia pun mengungkap isi percakapannya di Whatsapp dengan Ketua Panitia Ricky Rizaldi Rangkuti dari Jogal Production, katanya, di situ pihak EO tersebut coba berkilah dengan mengalihkan tanggungjawab ke pihak lain.

“Ricky Rizaldi Rangkuti menyeret tiga nama yang menurutnya harus juga dimintai pertanggungjawaban karena ikut menggagas acara, padahal ketiganya ketika kami tanya menyatakan tidak tahu menahu soal keuangan,” ucapnya seraya menyebut nama Ucok, Lilil dan Sigit.

Rizael Guitara dari OB All Stars yang bandnya meraih juara 2 serta best drum, termasuk yang merasa dirugikan karena hadiah untuk mereka total Rp 5 juta sama sekali belum dibayar.

“Kami menganggap Jogal Production yang dipimpin Ricky Rizaldi Rangkuti sebagai penista musisi. Kami menuntut mereka bertanggungjawab menyelesaikan kewajibannya,” ketus gitaris OB All Stars itu.

Selain Rizael, para pengisi acara yang malam itu menyatakan tuntutan dengan membubuhkan tanda tangan adalah Zaldi Nasution (Hellstayer), mewakili band Outshined, SS Cyberpunk, The Tropeer, Generator, Equalizer, Dedek (event consultant), Syamsir dan Sri Handayani (MC), Sandi Siregar (juri), Ali (rental mkbil), Said sendiri sebagai vendor multimedia dan tenda, serta banyak lagi.

“Pada kesempatan ini kami masih menyerukan pihak Jogal Production beritikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya, kami beri tenggat waktu hingga Senin tanggal 23 Oktober 2023,” kata Amalia lagi.

Namun lewat dari tanggal tersebut, ada kemungkinan mereka yang menandatangani pernyataan tersebut akan bersama mengambil langkah lebih tegas, tidak tertutup kemungkinan melalui jalur hukum.

Pemusik yang juga praktisi hukum, Budi Dharma SH yang diminta komentarnya, menyatakan prihatin atas kondisi yang dialami rekan-rekan musisi tersebut.

“Musisi wajar kecewa, karena untuk tampil di satu acara mereka tentu harus mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk sewa studio latihan dan lain-lain,” ucap pria yang juga menjabat Sekretaris Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Medan.

Sementara itu, Ricky Rizaldi Rangkuti yang dikonfirmasi mengatakan, setahunya honor-honor tersebut sudah dibayarkan.

“Orang yang punya acara, jadi saya hanya melaksanakan. Silakan hubungi Ucok, Lilik dan Sigit,” kata Ricky.

Dia pun mengatakan, ketiga orang itu juga yang sebelum kegiatan beraudiensi ke Walikota Medan Bobby Nasution.

“Merela yang beraudiensi ke walikota. Silakan cek ke Prokopim Pemko Medan,” ujarnya seraya mengirim foto audiensi tersebut. (Rel/Winda)