Medan (WartaDhana.Com): Petugas Bareskim Mabes Polri gerebek satu lokasi pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Aloha, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (2/9/2023) kemaren.
Belum ada keterangan resmi dari instansi terkait tentang penangkapan itu, namun dari keterangan sejumlah sumber mengatakan pengerebekan itu dilakukan Sabtu (2/9/2023) sekitar pukul 03.00 dini hari.
Dalam pengerebekan itu polisi mengamankan tiga unit mobil box, dua unit mobil tangki berwarna biru- putih kapasitas 8000 liter, satu unit mobil pick up merk Panter dan 18 unit tong fiber serta puluhan ton bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebagai barang bukti.
Selain itu, sejumlah orang yang diduga penjangan gudang siong itu turut dibawa polisi sedangkan pemilik gudang yang disebut sebut berinisial B belum diketahui keberadaannya.
“Siong ini sudah lama beroperasi namun tidak pernah terjamah tangan aparat penegak hukum. Sekali digerebek, petugasnya dari Mabes Polri, pula,” kata warga.
Warga sekitar mengucapkan terimakasih kepada polisi yang telah mengentikan praktik nakal bisnis ilegal itu. Pasalnya, selama ini warga resah karena khawatir siong itu menjadi penyulut terjadinya kebakaran.
“Selama ini kami resah namun tidak bisa berbuat karena pemilik gudang temannya banyak pejabat,” ujar warga.
Sebelumnya, polisi juga mengerebek satu lokasi penimbunan BBM alat bisa disebut siong di kawasan Jalan Serba Guna, Pasar IV, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatra utara.
Dalam pengerebekan ini, petugas mengamankan 21 ton minyak jenis solar bersubsidi dan mengamankan beberapa pekerja gudang. Sedangkan pemiliknya masih buronan.
Menurut keterangan dari masyarakat setempat juga menyebut, kalau oknum B ini orgnya arogan dan selalu mencari kesalahan sesama pemain (suka kibusin pemain lainnya)
“Selama ini B orangnya arogan. Apabila mobil pengangkut BBM tidak mau berhenti di gudangnya maka dilempari mobil tersebut supaya mau singgah ke gudangnya. Jadi, ketika gudang milik B digerebek orang tidak ada yang prihatin,” ujar sumber yang enggan menyebutkan identitasnya. ( (Winda/rel)