10 Desember 2024

Madina (WartaDhana.Cim): Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi Nasution menegur PT Jaya Konstruksi (Jakon) terkait penggalian bahu jalan yang terkesan kurang matang.
Bupati Madina bersama Kepala Dinas PUPR Madina Rully Andriadi dan Kepala Dinas Pendidikan Madina Dollar Siregar mendatangi langsung kantor PT Jaya Konstruksi di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Madina, Sumut, Selasa (29/11).


Pengerjaan perbaikan dan peningkatan jalan nasional sepanjang 64 km ini meninggalkan galian yang belum ditutup di bahu jalan yang berpotensi kecelakaan lalu lintas.


“Coba bayangkan sudah tiga minggu loh belum ditutup-tutup sedikit aja ban mobil slip pasti jatuh. Ini dibiarkan saja, itu pembiaran yang cukup lama, setiap hari macet,” kata Sukhairi dengan nada kesal.
Sukhairi mengatakan telah menegur perusahaan tersebut melalui Kadis PUPR Madina. Teguran tersebut agar PT Jakon segera cepat ditutup galian bahu jalan. 
“Inikan fasilitas umum ” tegas Sukhairi.


“Kita datang langsung kesini untuk mendorong Jakon agar profesional, dan juga agar cepat melakukan penutupan galian, yang kita khawatirkan nanti ada kecelakaan dan menimbulkan korban,” lanjut Sukhairi.


Sukhairi juga menyampaikan, jika PT Jakon tidak menggubris teguran langsung ini, Pemda tidak akan memberikan izin pemakaian jalan Kabupaten.


“Jika memang ini tidak digubris, kita tidak izinkan pemakaian jalan Kabupaten karena cenderung kelihatan kerjanya dibiarkan, kata Sukhairi.


Sementara Kepala Operasi PT Jakon Feri menyebut, pihaknya bukan melakukan pembiaran akan tetapi terkendala dengan peralatan yang mengalami kerusakan.
“Sempat memang kita terkendala dengan alat pemadat. Kemarin pas kita mulai gali kebetulan alat pemadatnya rusak dan alatnya sudah kita datangkan yang baru. Ini bisa melanjutkan pekerjaan,” kata Feri.


Feri mengatakan galian yang sempat tertinggal akan dikerjakan hari ini.
PT Jakon, kata dia, akan mengupayakan untuk mulai mebutup lobang. “Mudah-mudahan tidak ada lagi kendala dan bisa selesai hari ini,”katanya. (Winda/rel)