10 Desember 2024

Madina (WartaDhana.com): Kelompok Tani Serangkai binaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) panen jagung seluas 1 Hektar di Saba Rimba, Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Rabu (19/1).

Panen perdana itu dihadiri Bupati, Muhammad Ja’far Sukhairi Nasution didampingi beberapa OPD termasuk Kepala Dinas Pertanian, Siar Nasution SP, Kepala Dinas Perdagangan, Jhon Amriadi Nasution dan staff lainnya.

Bupati tiba di lokasi pukul 11.15 Wib disambut Ketua HKTI Madina, Muhammad Yakub, Bendahara, Ahmad Goilan (Adek Tong) dan tokoh masyarakat setempat.

Sukhairi mengaku lahan/tanah di Kabupaten Madina sangat subur untuk bercocok tanam, baik tanaman tua maupun muda.

Bupati sangat menyayangkan jika masyarakat menyia-nyiakan lahan tidur. Ke depan, Bupati berharap kepada seluruh masyarakat agar memanfaatkan kesempatan ini.

“Saya dengar dalam satu musim panen jagung dengan waktu 4 bulan (120 hari) beromset Rp 25 juta. Masya Allah, ini sangat membantu dalam meningkatkan prekonomian ditengah masyarakat. Semoga dengan prestasi hari ini, dapat dicontoh oleh daerah lain,” kata Bupati.

Bendahara HKTI juga mengeluhkan beberapa kendala termasuk ketiadaan Jetor (Mesin Pengolah Tanah) dan Alat Pemipil Jagung. Goilan meminta Bupati mendorong Dinas Pertanian dalam pengadaannya.

“Kita membutuhkan jetor dan mesin pemipil, saat ini kondisinya masih menyewa” ungkapnya.

Terkait hasil panen itu, Pria akrab disapa Adek Tong ini menjelaskan sebagai hasilnya dijual dengan harga Rp 4.800/Kg, dan selebihnya diperuntukkan sebagai makanan hewan ternak itik binaan HKTI di Kecamatan Hutabargot.

“Luas tanaman jagung di Pidoli Dolok sekitar 2 hektar. Yang kita panen hari ini baru 1 hektar, selebihnya masih usia 2 bulan sejak tanam,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian, Siar Nasution mengaku sudah menerima usulan dari Bupati agar alat yang dibutuhkan kelompok tani tersebut dipenuhi secepat mungkin. Dinas Pertanian tahun 2022 terdapat beberapa pengadaan Hand Traktor, Konseliner dan bibit buah dan sayuran.

“Bulan Juni ini, jika tidak ada kendala, alat tersebut sudah bisa kita diserahkan kepada para kelompok tani,” ucapnya.

Siar menerangkan, kelompok tani yang ingin mendapatkan bantuan apapun jenisnya dari pemerintah, kelompok tersebut harus mengurus akta notaris terlebih dahulu, sebab sudah menjadi syarat penting.

“Kepada Lurah dan Kepala Desa se Kabupaten Madina, tolong sampaikan kepada kelompok tani agar mengurus akta notarisnya agar saat pengusulan bantuan nanti tidak terkendala,” jelas dia.

Tahun ini Siar memaparkan, Dinas Pertanian ada pengadaan bibit jenis tanaman holtikultura seperti jeruk, rambutan dan lainnya.

Terakhir, Siar mengaku kerusakan lahan pertanian baik secara fisik ataupun bibit pertanian masyarakat pasca peristiwa banjir 18 Desember lalu, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan dengan mengusulkan perbantuan dari Provinsi dan Pusat. (Winda/rel)