6 Oktober 2024

Medan (Wartadhana.com): Sosok Boby Nasution akhir-akhir ini menjadi trending topic di masyarakat, bentuk dukungan mengalir deras kepada Boby Nasution untuk menjadi Calon Walikota Medan. “Untuk itu, Pemilihan Walikota Medan menjadi sebuah harapan bagi masyarakat agar pemimpin yang di pilih nanti tidak tersandung kasus korupsi lagi,” ujar Ketua Umum Forum Mahasiswa Aktivis Sumut (Formatsu) Ahmad Zulfahmi Fikri kepada Wartadhana.com, Senin (20/7) malam.

Dalam hal ini, kita sepakat bahwa yang memimpin Kota Medan berasal dari golongan Muda. Karena pemuda selalu memiliki innovasi baru dalam ide dan gagasan, terlebih dalam hal ini membangun Kota Medan.

“Saya menilai jika kaum muda yang menjadi seorang pemimpin sangat kecil kemungkinan untuk melakukan penyelewengan jabatan. Ketika beliau terpilih, beliau akan menjalankan amanah sebaik mungkin dikarenakan dia baru terjun kedunia politik, dan tidak mungkin dia rusak karir politik tersebut” ujar Fikri.

Fikri juga mengatakan, Boby Nasution yang merupakan Calon Walikota yang diunggulkan harus jeli memilih calon wakilnya. Setidaknya beberapa aspek harus menjadi skala prioritas dalam memilih rekan yang mendampingi Boby di kontestasi pilkada Walikota Medan Desember mendatang.

Jika Boby Nst Salah dalam memilih wakil dalam kontestasi pilkada kota medan, maka akan berakibat fatal dengan elektabikitas bung boby dan mampu mengurangi suara bung boby nanti nya, Bung Boby Nasution harus mencari wakil yang benar benar mampu berkolaborasi dengan sebaik baik mungkin, yang mampu menutupi kekurangan bung Boby, agar birokrasi berjalan dengan semestinya.

“Salah satu Wakil yang cocok dengan boby haruslah umurnya di atas dengan bung Boby (Senior) yang mampu dan paham dalam menjalankan birokrasi dengan sebaik mungkin agar mampu menjadi pelengkap bagi bung Boby Nasution dalam menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Walikota nantinya. Wakil bung Boby nantinya juga harus sudah terbiasa di lapangan, karena gestur Kota Medan terkenal dengan keras, namun juga harus mengedepankan nilai nilai etika,” jelas Fikri. (Winda)