10 Desember 2024

Sunggal (WartaDhana.com) : Dua orang lelaki yang bekerja sebagai karyawan bengkel las kritis akibat kesetrum aliran arus listrik saat memasang spanduk (baliho) di Jalan Binjai Km15 Kecamatan Sunggal Deli Serdang, Kamis (16/7) sekira pukul 16.30 wib.


Kedua korban masing-masing berinisial HD (38) warga Jalan Sei Mencirim Kecamatan Sunggal dan Yogi Syahputra (33) warga Jalan Binjai Km15 Kecamatan Sunggal Deli Serdang. Hingga kini, kedua korban masih dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Latersia Jalan Soekarno-Hatta Binjai.


Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi melalui Kanit Reskrim AKP Budiman Simanjuntak SE menjelaskan, pihaknya menerima informasi dari masyarakat bahwa terjadi peristiwa naas yang dialami kedua korban. Mendapat informasi adanya dua orang yang sekarat karena kesetrum, petugas Polsek Sunggal langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setibanya petugas di lokasi kejadian, kedua korban yang sudah kritis langsung diboyong ke RSU Latersia di Binjai.


Lebih lanjut dijelaskan AKP Budiman Simanjuntak SE, kedua korban yang mengalami luka bakar akibat kesetrum arus listrik langsung mendapatkan perawatan dokter. “Korban SR mengalami luka bakar di bagian tangan kanan, tangan kiri serta bagian kening, sementara HD mengalami luka bakar di bagian wajah sebelah kanan,” tutur Budiman.


Berdasarkan keterangan beberapa orang warga di lokasi kejadian menyebutkan, kejadian naas yang dialami kedua korban begitu singkat. Saat itu, ungkap seorang warga yang tidak mau menyebutkan namanya, keduanya sedang melakukan pemasangan baliho di depan rumah warga dengan cara mengelas. “Kemungkinan ada kabel yang terbuka dari peralatan las mereka bang, sehingga mereka berdua langsung kesetrum,” ujar warga.
Di lokasi kejadian juga masih terlihat baliho besar yang belum terpasang oleh kedua korban.


Atas peristiwa tersebut, pihak kepolisian Polsek Sunggal segera memeriksa saksi-saksi dan membawa pimpinan proyek pemasangan baliho untuk dimintai keterangannya. Sementara lokasi pemasangan baliho, langsung digaris polisi agar tidak dilalui masyarakat. (Dian)