Medan ( Wartadhana ) : Gubsu mengatakan, tidak ada agama yang mengajarkan hal buruk dan memerintahkan mencelakai orang lain. Agama hanya mengajarkan cinta kasih kepada seluruh umat manusia tanpa kecuali. Untuk itu, semua umat beragama haruslah mengimplementasikan cinta kasih agar terwujud kerukunan antar umat beragama.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi pada pembukaan Dialog Nasional “Memperkokoh Ikatan Persaudaraan Kebangsaan” di Hotel JW Marriott, Jalan Putri Hijau, Medan, Senin (23/9).
Hadir pada dialog tersebut, di antaranya Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Sabrina, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Wakapoldasu Mardiaz Kusin Dwihananto, Rektor UIN Sumut Saidurrahman, Wakil Walikota Siantar Togar Sitorus, Kakanwil Kemenag Sumut Iwan Zulhami dan para pemuka agama.
“Orang harus mengimplementasikan kerukunan, karena tidak ada satu agama pun yang mengajarkan perbuatan tercela, sehingga kita bersatu dan kita membangun keakraban perdamaian dengan seluruh agama yang ada di sini,” ujar Gubernur.
Kerukunan juga termaktub dalam 4 pilar kebangsaan Indonesia, yang merupakan konsensus dasar yang menjadikan Indonesia tetap satu. Yaitu, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika. “Keempatnya merupakan landasan hidup seluruh masyarakat Indonesia yang harus jadi pedoman,” kata Edy Rahmayadi.
Selain itu, juga dilakukan peluncuran buku Tuan Guru Batak Syekh Ahmad Sabban el Rahmaniy Rajagukguk yang berjudul ‘Dakwah Kerukunan dan Kebangsaan’. Buku tersebut merupakan rangkuman gagasan dan kriprah dakwah Tuan Guru Batak yang dirangkai dalam konteks kerukunan dan kebangsaan.
Mengenai buku tersebut, Edy Rahmayadi mengatakan sudah membacanya hingga selesai. Ia sepakat dengan isi buku tersebut. Untuk itu diharapkan agar masyarakat membacanya, karena buku tersebut menyampaikan dakwah mengenai kerukunan antar umat beragama. “Kalau orang senang baca buku, tak ada ini yang ribut,” katanya.
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah. Dia berharap buku tersebut dapat membangkitkan semangat kebersamaan antar umat beragama. Wagub juga mengatakan, orang tua Tuan Guru Batak telah lama melakukan dakwah yang damai sejak lama.
“Semoga dengan hadirnya buku ini di tengah masyarakat semakin membangkitkan semangat kebersamaan kita, ini kita harapkan sehingga kita hidup berdampingan dengan rasa aman dan damai,” kata Musa Rajekshah.
Pada kesempatan itu, Tuan Guru Batak Syekh Ahmad Sabban el Rahmaniy menceritakan pengalamannya di tengah masyarakat Kristen. Persulukannya diapit dua gereja, namun hingga sekarang kerukunan masih terus terjaga tanpa ada masalah.
Menurutnya kerukunan seperti itu yang harus jadi contoh bagi seluruh umat. Serta di tengah keberagaman itu, Islam haruslah rahmatan lil alamin. “Bagi saya, Sumut bermartabat dimulai dari rasa rukun damai saling mencintai, mengasihi terhadap sesama rakyat Sumut,” kata Tuan Guru Batak.
Mengenai bukunya, Tuan Guru Batak mengatakan buku tersebut ingin menyampaikan keberagaman tidak boleh terusik lantaran agama. Sementara itu, dialog nasional tersebut dimaksudkan agar umat antar agama sepakat membangun kerukunan. (Winda)